Cerpen : @ichaclariss
born to be ...
tahun 2003 sekitar 5 SD )
"kenapa aku ga bisa bikin tugas mengarang ?" Kata Aniyesa kecil dengan wajah kesalnya . Aniesya merasa kesal karena dia tidak bisa menyelesaikan tugas mengarang yang diberikan oleh gurunya .Rasanya kata kata itu sulit dirangkai olehnya . Aniesya bertanya tanya dalam hatinya , Apa cuma aku yang tidak bisa menulis ? Dia benar benar tidak mau jika tugas mengarang ini tidak selesai. Aniesya berniat untuk memperbaiki susunan kata yang telah dia buat dan mencari ide cerita yang klasik . "Berlibur kerumah nenek " Tema itulah yanng dia ambil . Tema yang menjadi favorit anak seumuranya , tapi dia menyajikanya dengan cara yang berbeda . Mungkin sejak saat itu Aniesya tau apa yang merupakan bakat dan passionya . Aniesya bertekad untuk terus berusaha . Menggapai cita cita barunya .
***
Aniyesa menutup laptopnya dengan kasar , Kemana ide2 itu ? Saat dia butuhkan ide ide itu malah menghilang. Dia benar benar kesal , karena masih belum ada inspirasi yang datang sementara Deadline perlombaan tinggal 1 minggu lagi . Aniesya heran , biasanya dia bisa mendapatkan ide dengan mudahnya tapi kenapa hari ini sangat sulit . Apa karena tulisan yang dia tulis dipatok oleh tema , karena biasanya Aniesya menulis tanpa patokan tema apapun . Aniesya selalu dapat inspirasi entah dari nama yang akan dia pakai , atau tempat yang akan diceritakan dan menjadi sebuah cerita indah yang kreatif. Aniesya juga masih sedih , karena kemarin 5 cerpenya masih ditolak oleh majalah . Padahal Aniesya sudah berusaha sekuat tenaga untuk memenangkan cerpen itu dan mendapatkan hadiahnya .
"Danish gue ga bisa gue ga bisa ..... " Aniesya menelpon kekasihnya Danish , mereka sudah berpacaran cukup lama 1 tahun lebih. Danish selalu menjadi pembaca setia karya tulis Aniesya . Baginya sebenarnya gadis ini memiliki bakat yang bagus.
"Kenapa bilang ga bisa Cha ? Elo tuh kerjaanya ngeluh aja . "
"Iya gue kayanya udah kehilangan bakat gue deh . soalnya dari kemarin tuh ide ga muncul2 .gue itu kesulitan kalau nulis pakai patokan tema gitu Danisssssshhh "
"Ya kalo jadi penulis lo harus bisa dong kalo lo lagi dikasih tema apa gitu . udah jangan nyerah . kerjaan lo nyerah aja . "
"Tapi tulisan gue yang kemarin masih ditolak . Gue jadi ragu kalo gue itu bisa nulis . "
"Hahahah Aniesya Callista sayang . Everything need process . Ga ada penulis yang langsung berhasil dalam tulisanya . Mereka berjuang dulu . Ada yang gagal , ada yang ga dihargai karyanya , ada yang dibilang jelek dulu . tapi mereka jauh dari kaya 'GIVE UP'dan akhirnya berhasil . "
"ii,iyaa sih . " Aniesya lirih
"Lagian yang lo pikirin hadiahnya atau karya tulis lo bisa dibaca orang lain sih?" Tiba tiba Aniesya bingung mendengar pertanyaan Danish
"Eh karya tulis gue dibaca dong . tapi hadiahnya juga sih . "
"jangan mikir hadiahnya dulu . nanti itu mah , yang penting lo bisa ngasih sesuatu buat pembaca lo . okeh " Percakapan mereka selesai . Aniesya tersenyum mendengar kata kata yang diberikan Danish . Danish selalu berhasil membuatnya semangat . Mungkin benar , pasti kegagalan akan muncul dalam perjuangan . Tapi Aniesya ingin menjadi penulis . Impianya sejak kelas 5 SD
***
Aniesya memutuskan untuk mencari inspirasi sambil berjalan jalan mengelilingi kota Bandung . Bagi dia kota Bandung adalah kota yang indah dan penuh dengan cerita yang menyenangkan . Banyak sekali inspirasi yang dia dapatkan semenjak tinggal di kota ini . Ya , Aniesya baru tinggal 3 tahun di Bandung . Sebelumnya dia tinggal di Pulau Dewata yang tidak kalah menyenangkan seperti Bandung . Satu yang kurang dari kota ini , yaitu pantai . Tapi selebihnya Aniesya menyukai kota ini . Aniesya berhenti pada suatu titik dari pandanganya , fokusnya tidak berubah . Dia fokus melihat pasangan ABG yang sedang berduaan ditempat yang sepi , tapi Aniesya bisa melihatnya . Aniesya tertawa , anak kecil zaman sekarang sudah banyak sekali pengaruh buruk yang mereka terima. Entah itu mulai dari zaman globalisasi yang terlalu cepat maju atau apalah . Anak yang seharusnya masih tumbuh sudah dewasa terlebih dulu .
"Ahaa. " Tiba tiba Aniesya mendapatkan ide baru yang cemerlang , buru buru dia mengeluarkan bukunya agar ide itu tidak segera hilang.
"Anak muda dan globalisasi . Tema nya kan sesuai sama kehidupan di zaman modernisasi ? Nyambung ga ya? Nyambung kali ya . " Aniesya sangat senang karena inspirasinya sudah datang . Segera ia mencari Cafe terdekat dan segera mulai menulis . Bagi seorang penulis mendapatkan inspirasi yang hebat adalah suatu kebahagiaan , bisa melewati kebuntuan adalah suatu anugrah , dan bisa membuat pembaca meninctai tulisanya adalah sebuah hal yang paling berharga di dunia.
***
Akhirnya karya tulis Aniesya selesai . Dia memutuskan untuk menulis tentang 'anak muda dan globalisasi '. Segera dia pergi ke tim redaksi yang mengelola lomba cerpen itu , dengan penuh harapan kali ini tulisanya bisa diterima dan mendapat hadiah . Eh!! Aniesya menepis pikiranya tentang hadiah , dia mengingat kata kata Danish yang penting karya tulisnya bisa diterima orang banyak . Aniesya memasuki pintu redaksi itu dengan penuh rasa ragu . Semoga dia bisa memenangkan lomba ini , dan lebih penting lagi semoga karya tulisnya bisa diterima .
"ini mba karya saya . " Wanita itu menerimanya dengan baik . Aniesya pergi meninggalkan tempat itu dan berharap agar tulisanya bisa diterima .
"Danish .aku udah ngirim karya aku .doain ya semoga kali ini berhasil . " Aniesya bercerita pada Danish lewat telepon lagi .Danish sangat senang mendengar Aniesya kembali bersemangat dan menjalankan apa yang merupakan bakatnya itu . Menurut Danish , semangat Aniesya lah yang membuatnya menarik . Walaupun Aniesya sangat mudah mengeluh tapi dia tidak akan semudah itu menyerah . Aniesya adalah seseorang yang sangat unik bagi Danish . Mungkin karena dia sering menulis dan berkhayal maka itulah yang membuat Aniesya unik . Danish yakin bahwa kekasihnya itu akan selalu berusaha dan mendukungnya . Danish juga tidak akan pernah menyerah untuk mendukung Aniesya .
"Gue tau Cha . Jangan nyerah gitu aja ya . Yang penting berusaha dulu . "
"Iyaiya Dan . Aku pasti bisa . Eh gimana dong nih kita udah lama ga jalan jalan . Gara gara gue kangen banget sama lo ... Maaf ya gue trlalu sibuk sama uruan gue sampe kita jadi jarang punya waktu "
"Aduh cha kalem cha . Gue juga kan lagi sibuk . Kan kalo mau sama sama sukses kita harus saling dukung iya ga . Lagian kita udah gede, bukan ababil yang setiap hari harus ketemu iya kan . "
"Hehe iya . Seneng deh kalo lagi berusaha gini punya cowok kayak lo ,. "
***
"Ditolak lagiii....... " Aniesya menangis dalam kamarnya . Sudah berapa kali karya tulisnya di tolak dan tidak berhasil . Kenapa harus ditolak lagi ? Padahal dia sudah berusaha dan berdoa . Aniesya benar benar putus asa kali ini . Apa memang bukan rezekinya di bidang tulis menulis , apalagi komentar sang penilai lomba bilang kalau karyanya terlalu 'biasa' dan tidak unik . Karya seperti itu sudah banyak digunakan dan tidak kreatif . Karena penulis itu harus kreatif dan tidak melakukan hal yang biasa orang orang lakukan . Aniesya tidak berhenti menangis . Dia ingin memutuskan untuk berhenti menulis . Dia tidak akan menulis lagi. Dia akan mencari bidang lain yang mungkin itu adalah bakatnya . Aniesya terus mengurung dirinya dikamar dan tidak mau bertemu siapapun . Dia benar benar mengharapkan bisa memenangkan perlombaan ini . Karena jika bisa menang perlombaan , ini akan membantunya untuk mencapai karier yang berikutnya . Dan Danish , kemana dia ? Kenapa disaat seperti ini dia tidak datang untuk menemui Aniesya , apakah kesibukanya lebih penting daripada kekecewaan Aniesya . Ya , Aniesya kecewa.
"Nak , Keluar nak . Ini ada Danish datang . Dia mau ketemu kamu . " Tidak ada jawaban dari Aniesya . Mamanya khawatir . Takut Aniesya melakukan hal yang buruk
"Cha ini gue cha . Maaf gue baru bisa dateng . Kemarin gue sibuk banget . Ayo cha buka pintunya gue mau ngomong " Masih tidak ada jawaban
"Chaa... " Danish dan Mama berbarengan . Didalam kamar Aniesya masih menangis , sudah hampir 3 hari Aniesya tidak berhenti menangis. Dia merasa kecewa karena karyanya masih gagal dan dia juga kecewa kenapa Danish baru dateng.
"Cha .. lo marah ya sama gue karena gue baru dateng " Tiba tiba saja terdengar suara pecahan gelas dari kamar Aniesya . Aniesya benar benar kecewa pada Danish dan hidupnya . Aniesya benar benar merasa putus asa. Apa yang dia lakukan selalu gagal . Aniesya tidak pernah sama sekali merasakan keberhasilan yang ia capai selama hidupnya . Apa yang dia inginkan dan usahakan sampai saat ini masih berbuah kegagalan . Aniesya sabar pada awalnya . Tapi dia benar benar merasa tidak tahan . Apa keberhasilan tidak akan memihak padanya ?
"Chaa... " Danish lirih
"Dan mending lo pulang deh gausah berisik daripada waktu lo dibuang disini mending lo kerja aja sana . Ga penting ini kan guee . Kerjaan lo lebih penting . Kan kita udah sepakat buat saling ngerti dan kita bukan ababil yang setiap hari harus ketemu iyakan ? " Sindir Aniesya sambil menangis . Danish benar benar merasa bersalah .
"Yaampun Cha ga gitu juga . Gue gue sayang banget sama lo cha . Gue akan dukung lo sampai kapanpun . Dan gue yakin lo berhasil . jadi please temuin gue skarang juga . kita bicara ... "
"Hahaha tapi kapan gue berhasilnya ? Gue pengen banget jadi penulis Dan . lo tau itu ... Tapi gue ga bisa dan gue gagal teruss.. Udah gue cape . mulai sekarang gue bakal berhenti menulis . "
"Aniesya .. "
"Dan, mending lo urusin aja pekerjaan lo . Ga usah urusin gue yang menyedihkan ini .hahaha " Danish memutuskan untuk pulang dulu . Tidak bisa dipungkiri tugasnya dari kampus sangat banyak dan pekerjaan part time di kantor Arsitek juga sangat membuatnya sibuk. Danish sangat mencintai pekerjaanya itu ,tapi dia juga mencintai Aniesya . Apapun yang Danish lakukan hanya untuk Aniesya .
***
Sudah hampir 1 minggu Aniesya mengurung diri dikamarnya . Dia benar benar tidak mau menulis lagi , tapi tanpa disadari dia telah kehilangan separuh hidupnya sejak saat berhenti menulis . Aniesya benar benar takut gagal lagi . maka dari itu dia memutuskan untuk berhenti menulis . Dia akan fokus pada kuliahnya dan melupakan cita citanya sejak kecil itu . Hari ini Aniesya memutuskan untuk kembali berkuliah , saat bersiap siap Aniesya menemukan kotak masa kecilnya yang berisikan buku Diary dan foto foto masa kecilnya . Dia membukanya pelan pelan . Membaca diary masa kecilnya saat dia berada dibangku SD .
"Anieysa punya cita cita baru , Ma , Pa , jadi penulis . keren kaaannn . " Tulisnya di buku harian itu .
"Aniesya ga akan pernah menyerah kok Ma ,Pa . Ya ,Allah Bantu Chaca . Chacha ingin jadi penulissss hebaatttt kaya penulis film Harry potter...... " Aniesya sangat mengaggumi J.K. Rowling , Film Harry Potter yang sampai saat ini tidak akan dilupakan oleh orang diseluruh dunia adalah karya hebat dari penulis J.K Rowling . PAdahal tulisanya pernah ditolak dimana mana dan akhirnya diterima perusahan kecil dan menjadi suatu karya hebat yang dikagumi oleh pelosok dunia .
"Aniesyaaaaaaaaaaa tadiiii bikin karangan 'pergi kerumah nenek' dan kata bu guru karya aniesyaa baguuuuss.. " Aniesya menangis . Ia mulai ragu untuk meninggalkan dunia yang selama ini dicintainya itu .
"Chachaaa mau bikin papah mamah banggaaaa... Chachaa haruss jadi penulissaya Allah "
"Chachaa ga akan nyerah gitu aja walaupun chacha nanti gagal . Aniesya akan berhasil menjadi penuliss . aaaminnn ya Allah "
Aniesya benar benar sadar akan dunia yang selama ini dicintainya . Dunia yang membuatnya memiliki suatu kelebihan dan Dunia yang tidak mungkin dia tinggalkan hanya karena kegagalan yang dialaminya . Aniesya sadar bahwa dia mencintai dunia ini . Dan sulit untuk meninggalkan separuh jiwanya hanya karena kegagalan . Aniesya memeluk Diary itu dan menangis . TIba tiba saja Danish datang dan memeluk Aniesya .
"Chaca kuu .. Maafin gue... " Aniesya membalas pelukan Danish ..
"Gue sadar gue ga bisa ninggalin dunia gue , Dan tapi gue takut gagal lagii....."
"Bukanya penulis favorite lo J.K Rowling . Dan lo tau kan gimana perjuangan dia bisa bikin karya segitu hebatnya ... "
"Daniiisshhhh,, "
"Elo bisa Aniesya . Dan sekalii lagii gue minta maaf. Gue bener bener sayang sama lo cha . " Aniesya sadar . Untuk apa dia meninggalkan dunianya . Untuk apa dia meninggalkan bakat yang diberikan oleh Tuhan . Tuhan memberi kegagalan bukan karena menunjukan kita tidak bisa , tapi Tuhan memberikan kegagalan untuk kita melakukan hal yang lebih baik . Apapun yang terjadi , Aniesya tidak akan meninggalkan Jiwanya hanya karena kegagalan . Dan dia sudah berjanji sejak kecil untuk membanggakan kedua orang tuanya denga menjadi penulis . Aniesya juga berjanji pada Danish akan saling mengerti dan mendukung .Aniesya akan berhasil. Demi Allah SWT , demi orang tuanya , demi Danish , demi dirinya sendiri dan demi pembaca yang akan menikmari tulisanya nanti. ANIESYA BERJANJI
No comments:
Post a Comment