Wednesday, February 29, 2012

cerpen : @rarasyahutama

demi aku,kamu atau dirinya?

Aku menatap dia yang sedang tersenyum,aku menyimpan setiap lekukan senyumnya di memori hatiku.Menyimpannya dengan baik,tidak ingin melepaskannya.Dulu,senyuman itu yang dia berikan padaku.Dulu saat semuanya belum berubah.
                Seseorang menepuk bahuku pelan,menyadarkanku dari lamunan.Dia tersenyum sendu menatapku.Entah apa yang harus kulakukan,membalas senyumnya?memeluknya erat-erat dan menangis bersamanya?terlalu banyak kebohongan yang kulakukan.
                "Kalo lo ga kuat,lo bisa pulang sekarang" ucap Ken padaku.
                "Hei,jangan sedih gitu dong.Ini acara lo,ga mungkin dong gue pulang?sahabat macam apa gue,yang tega ninggalin sahabatnya bersenang-senang.Hahaha" candaku.Ken hanya tersenyum memaklumi.
                Kupalingkan wajahku lagi menatapnya,tersenyum melihatnya.Dia tidak sendiri,seseorang memeluk pinggangnya manja,berceloteh ria disampingnya.Memamerkan keromantisan mereka.Tanpa sadar aku tersenyum sinis.
                "Gue tinggal dulu,Jo manggil gue."ucap Ken sambil menunjuk pacarnya,aku mengangguk padanya."Telpon gue kalo belum nemuin gue ntar".
                "iya,nyonya."candaku
                "dasar.."
                Ah,harusnya aku pergi dari sini.Bukan justru menatap mereka berdua.Kulangkahkan kakiku menuju kolam di belakang Cafe yang sudah di pesan Ken untuk acara tunangan-nya.Udara diluar dingin,angin malam menerpa wajahku tajam.Menusuk kulit wajahku,tapi aku tersenyum.
                "Hera?" panggil seseorang.Terdengar langkah kaki mendekat.Aku menoleh ke asal suara dan melihatnya,melihat dia.
                "hai Kevin?kamu kesini juga?" tanyaku saat dia berada di sampingku.Ku pasang secerah mungkin senyum padanya.Menghilangkan keresahanku.
                "untuk menemuimu.Hanya dengan cara ini aku bisa bertemu kamu."
                "you're kidding?aku slalu siap untukmu kapanpun."candaku padanya yang tersenyum kecil.
                "aku cuma mau bilang,aku mau minta maaf.Selama ini sudah jadi orang brengsek yang slalu nyakitin hati kamu."Dia menoleh padaku,menatap mataku.
                "bukan masalah,semuanya sudah keputusanmu.Aku tidak bisa menolak,yahh..meskipun aku curiga kamu sudah mulai punya hubungan dengan dia saat masih bersamaku"kupalingkan wajahku,semakin lama semakin banyak omongan semu yang aku lontarkan. "sepertinya dia cinta kamu?kamu juga,bukan?jangan sia-siakan dia.Mungkin dia memang yang lebih baik dari aku."
                "aku gatau harus bicara apa ke kamu,tapi..kamu satu-satunya wanita yang paling sempurna di mataku."
                "aku tidak sempurna,aku bukan seseorang yang bisa di harapkan.mungkin sekarang kamu mengatakan itu hanya karena rasa bersalahmu.Aku tau,kamu mengatakannya hanya karena rasa bersalahmu meninggalkanku,itu bukan masalah."
                "Kevin?" suara seorang wanita..
                "dia datang,jangan buat dia cemburu kamu ada disampingku.Semoga langgeng ya..lupakan rasa bersalahmu.Aku sudah memaafkanmu."mungkinkah?benarkah aku sudah memaafkannya?melepaskan rasa sakit hatiku?
                "Bella,aku kesana sebentar lagi."Kevin menjawab panggilan dari seseorang yang memanggilnya.Dari sudut mataku,aku bisa melihat Bella tersenyum dan berlalu.
                "aku..aku akan bertunangan dengan Bella,minggu depan.Apakah kamu mengijinkan?"
                seperti ombak dalam terkaan badai,omongan itu menusuk ke dalam hatiku.Air mata jatuh ke pipiku.Dia mengusapnya perlahan,tangannya bertahan disana lama.Aku menatap matanya,membiarkan mulai banyak air mata yang mendesak,sampai aku melepaskannya dan berlari keluar dari tempat itu.
                Apa yang kulakukan?aku sudah mengatakan dia terbaik untuk Kevin,tapi aku berlari keluar?bodoh sekali...
                aku masuk kedalam taxi yang ada di parkiran Cafe tanpa menghiraukan Kevin yang berlari mengejarku.Aku ingin pergi..Menjauh darinya saat ini,mungkin sampai seterusnya.
                "Swan Lake,pak.." tuturku pada sopir taxi yang menyetir kendaraan itu.Kuhiraukan ponselku yang berdering.Aku hanya ingin sendiri..
                Kejadian ini terlalu cheesy..berlebihan,tapi apa daya?terlalu refleks kulakukan hal gila ini.Taxi berhenti di tempat yang kutuju.Dengan dress terusan warna putih panjang ini dan high hells,sepertinya menghambatku berlari lagi.Terlalu capek.
                Aku berjalan ke taman dekat danau,duduk menyendiri.Hanya ada beberapa orang melintas di depanku.Aku menangis sendiri,mengakui kebodohanku.Tiba-tiba sebuah pelukan hangat kurasakan.Aku tidak menoleh untuk melihat siapa..Aku tau,seharusnya aku berlari ke tempat lain.
                Kevin berbisik di telingaku "tidak akan kulakukan jika itu semua membuatmu sedih,dan semakin membuat rasa bersalahku besar.Aku bersamamu saat ini dan seterusnya."untuk beberapa saat aku kaget dengan kata-katanya.Apa ini artinya dia melepaskannya demi diriku?
                memang bukan dia yang merasa bersalah kini,tapi aku..
#HumayraSyahutamaAudyhusna
Little too much..
                                Ketika aku harus memilih salah satu dari kalian yang aku rasa tidak berhak mendapatkanku,aku dilanda dilema.Ya,dilema karna cinta kalian yang meresahkanku.
Harus aku berlari?menjauhi kalian semua?Aku mencintainya,sampai-sampai kamu datang ke hatiku,memintaku untuk memberi sedikit ruang untukmu?bagaimana dengan dia?Aku menyukainya lebih dulu daripada kamu.Tapi ternyata dia diam,membisu seakan-akan aku tidak ada apa-apanya.Seakan-akan aku tiada.
Kamu juga selalu menjagaku,memberiku kehangatan saat bersamamu.Dilema ini melanda,sampai-sampai aku harus memilih.Waktu terakhirku,atau aku harus kehilangan kalian.Kupikirkan segalanya,dan aku memilihmu.Kamu,yang selalu menganggapku ada.Memberiku semua hal yang bisa kamu berikan.
Aku bahagia bersamamu,setidaknya beberapa saat yang lalu.Dia datang kembali padaku.Dia baru merasakan kehadiranku,lalu dimana aku sebelumnya dimatamu?Bagaikan semu,kamu tidak mengenalku saat itu.Dan memberiku rasa saat aku telah bersamanya.
Aku senang dengan kehadiranmu,Amat Sangat senang.Kamu yang sejak dulu kuharapkan mengerti aku.
Apa kini sekarang sudah terlambat?aku sudah memiliki dia,haruskah aku meninggalkan dia demi kamu?Tapi aku tau,dia akan sakit hati.Aku harus mempertahankan ini semua,tolong jangan buat aku mengasihanimu yang kini ada untukku.Aku sudah memilihnya,dan semoga memang dia yang ku inginkan.

No comments:

Post a Comment