Wednesday, February 29, 2012

Cerpen : @ichaclariss

Ik Hou Van Jou



 Amsterdam , ibu kota  Belanda ini terkenal dengan bunga tulip berwarna warni dan kincir angin yang menjadi khas Negara itu . Amsterdam , terkenal dengan masyarakatnya yang bersepeda dan  penuh dengan kesederhanaan . Bagi aku ibu kota ini beda dengan ibu kota yang lain , karena membudayakan bersepeda maka udaranya pun lebih segar dan suasana kota lebih menyenangkan  
                Aku  mengeluarkan sepedaku dari garasi apartment , dan pergi menuju pusat kota Dam Square . Teman ku Catherene sudah menunggu ku dari  tadi . Entah apa yang dia ingin bicarakan , dia telah membuat ku sangat penasaran . Aku adalah mahasiswa asal Indonesia yang berhasil mendapatkan beasiswa berkuliah di negeri kincir angin ini . Amsterdam adalah kota impianku dan Aku berhasil mencapainya .
                Sesampai di Dam Square dia sudah menunggu ku di samping sepedanya , dia duduk ditemani dengan burung burung merpati yang berkeliaran bebas di jalanan . Catheren yang biasa ku panggil Caty adalah gadis berasal dai kota Rotterdam yang berkuliah disini juga , dia adalah sahabat terbaiku selama aku tinggal disini . “hallo,goede middag “ sapaku . Di sini aku berbahasa Belanda  , dan karena lingkungan yang membuatku mudah beradaptasi aku jadi mudah fasih berbahasa Belanda. Caty adalah guru terbaiku “hallo, goede middag , cuaca hari ini menyenangkan sekali . oh iya , aku ingin mengenalkanmu kepada seseorang , dia juga dari Indonesia . Dia baru tinggal disini . Mungkin kau bisa membantunya berbahasa Belanda”Jelas Caty . Siapa dia , aku juga tidak tau .
 Aku penasaran dengan laki laki itu , setidaknya aku menemukan teman seperjuangan dari Indonesia . “Itu dia . Dany! “ panggil Caty kepada temanya , Dany . Dany laki laki bertubuh tinggi tegap itu memang orang indonesia . Wajahnya Asia , kulitnya sawo matang dan senyumnya manis sekali . Dia tidak sendiri , dia bersama temanya yang berasal dari negara lain juga  Swiss.
“Caty  goede middag ! “ sapa Teman Caty , bukan Dany tapi temanya yang lagi satu  , Dany  yang sama sama berasal dari indonesia itu belum terlalu fasih berbahasa Belanda .
Dany melihatku , dan tersenyum . Mungkin dia senang karena ada teman seperjuangan dari negara  Indonesia disini .
“Hai jack , kenalkan ini temanku Aura . And Dany this is Aura . she’s come from Indonesia ! “ Caty memperkenalkan Dany kepadaku “Oh hai Aura . Nice too meet you . senang  bisa bertemu kamu disini “ Sapanya Ramah , aku tersenyum dan membalas memperkenalkan diriku .
“Hi Dany! “ senyum Dany manis sekali
 “oh iya kenalkan ini Jack . Jack ini Aura , temanku dari indonesia .” Aku tersenyum dan berkenalan dengan Jack .
                Kami berjalan mengelilingi Dam Square ,menikmati suasana pusat kota dan berjalan jalan menghilangkan penat. Dam Square adalah tempat yang cocok untuk kalian yang senang dengan keramaian di tengah kota. Udara disini menyenangkan sekali , dan membuat kami berempat semangat mengelilingi dam square dengan sepeda .” Hai Aura “ Sapa Dany kepadaku dia mendekatkan sepedanya ke sepeda miliku . Aku terkejut , “hhai Dan !” Dany tersenyum
 “Elo dari kota mana ?” 
“Bandung , Dan . Elo ? “
“Wah , sama dong dari Bandung . tapi gue kok ga pernah liat lo ya Ra ? “
“Becanda aja lo , Bandung kan luas. Ga bisa semua orang kita ngenalin . aneh ya lo. “ Dany tertawa dan menyetujui pendapatku “ Eh , elo udah berapa lama disini Ra ? “
“6 bulan . Kenapa ? Eh , lo pasti betah deh disini . disini tuh asik banget !” Jelasku , Dany tersenyum lagi
“Iya gue juga tau .makanya gue kesini . Tapi lo harus ngajarin gue bahasa Belanda ya . Seminggu langsung fasih “ Dany memberikan kelingkingnya dan berharap aku membalasnya agar berjanji padanya
“Okee, gue aja 3 hari langsung fasih .weee “ Ujarku sombong ,tapi itu hanya bercanda
“woo ,manusia sombong !” Saat asik berbincang tiba tiba saja aku terjatuh dari sepedaku , aku tidak menyadari jalanan di depan karena aku terlalu asyik . Dany sontak turun dari sepedanya dan membantu bangun , dia juga melihat luka ku dan membantuku membersihkanya . Dia terlihat panik ,takut terjadi apa apa padaku ,takut aku terkejut ,padahal aku tidak apa apa . Dany baik sekali , baru kenal beberapa jam saja dia sudah menjadi teman yang baik dan aku berharap dia memanglah teman yang baik “Aura kau baik baik saja ? aku khawatir ?” Tanya Caty “aku baik baik saja . dank je vriend “

***
                Dany membantuku membersihkan luka , Jack dan Caty mencarikan ku minum agar aku merasa tenang . Padahal aku baik baik saja , mereka saja yang berlebihan . Dany meniupkan lukaku agar rasa sakit itu perlahan hilang. Sesekali dia mengajaku bercanda dan bergurau . Senyum Dany manis sekali , tanpa kusadari aku terus memperhatikan Dany .
                Caty dan Jack datang memberikanku 1 kaleng minuman capucinno . Setelah aku merasa lebih baik dan kuat untuk mengemudikan sepeda aku memutuskan untuk jalan kembali , tapi Dany melarangku “ Kamu kuat ?? “ tanyanya. Belum ku jawab dia sudah menarik sepeda ku jauh dari diriku . Dia menyuruhku untuk aku ikut dengan sepedanya , aku sempat terkejut tapi aku mengikutinya . Caty dan Jack pun tersenyum menggodaku  . Aku hanya diam .

***
2 bulan kemudian .

                Hubungan ku dengan Dany semakin dekat ,karena aku sering mengajarinya bahasa Belanda dan dia sering mentraktirku sebagai imbalanya , kami menjadi merasa nyaman satu sama lain . Intensitas kami bertemu menjadi sering. Walaupun kita beda fakultas di kampus yang sama , setiap hari pasti kita bertemu . “Aura !” Sapa Dany , Dany datang ke flat kecil miliku untuk menjemputku . Dany mengajaku jalan jalan ke klaverstraat , daerah ini terkenal di Amsterdam . Aku suka sekali suasana di Klaverstraat . Padat dengan orang yang berjalan dan toko- toko yang mengelilingi jalan .
“ Yuk , udah siap ? eh ngapain bawa sepeda Ra ?”
“Yaiyalah nanti gue naik apa ? “
“Nih , bareng gue ?” Tawarnya , Dany mengajaku di bonceng olehnya lagi .
“Apa ? Klaverstraat jauh loh !” Aku memberikan alibi
“Ih biarin aja ?”
“Ga berat ???” Tanyaku ragu .
“Eh berat deng . udah bawa sepeda sendiri aja” Tampang usil Dany sungguh menyebalkan , aku memukulnya dengan tasku . Dia kesakitan tapi tertawa .
                Aku dan Dany suka sekali kota Amsterdam . Penuh cerita dan sangat indah .Termasuk cerita tentang kami berdua . “Ehm , kita  udah sampe ? Ayo kita parkir sepeda kita dulu “ Kata Dany menirukan suara anak kecil . Aku tertawa
“Ga usah sok imut ! Ga lucu ! “
“III galak banget , hayoo jalan “ Dany menggandeng tanganku , aku terkejut tapi senang. Dia benar benar menggandengku dengan erat .Kami mengelilingi klaverstraat di tengah tengah kerumunan orang banyak. Saat melihat permen lolipop besar yang lucu itu , Dany berhenti . Dany menghampiri penjual itu dan membelinya . Dany membelinya untuku .
“Buat lo? Suka kan ? “ aku hanya diam . Senang.
“Eh mau diterima ga ? “ Dany melihatku terpaku
“Mmm .mauu . dank je .”
“ Graag gedaan” Dany tersenyum dan menggandeng tanganku lagi. 
                Hubungan kami memang sangat menyenangkan ,  walaupun tidak ada ikatan apa apa tapi kami sangat dekat. Dekat tapi tidak sekedar dekat . Entah apalah itu . Dany selalu membantu ku dalam kesulitan , dia selalu ada dan tidak pernah meninggalkanku . Ada satu perasaan klasik yang abstrak yang sulit untuk dijelaskan tapi ingin ku jelaskan . Satu kalimat yang terus di ucapkan dalam hati tapi aku tidak bisa memberitahukanya “ik hou van jou ,Dany”
***

                Aku mencintai Dany , ya aku menyukainya . Entah apa yang dia rasakan padaku tapi kalau boleh aku rasa dia mungkin merasakan hal yang sama . Dany selalu baik padaku , dia juga selalu perhatian . Dan aku harap dia memang menyukaiku . Kali ini Dany mengajaku ke taman yang sangat terkenal di Amsterdam , Vondelpark . Dia bilang dia akan mengenalkanku pada seseorang yang paling dekat denganya. Mungkin keluarganya , karena orang itu baru datang dari Indonesia kemarin malam . Aku sangat penasaran . Aku mengemudikan sepedaku menuju Vondel Park , kali ini aku sendiri tidak ditemani oleh Caty . Aku sangat penasaran dengan orang yang akan dikenalkan oleh Dany . Dan entah kenapa aku merasa sangat bahagia .
                Saat sampai di Vondel Park , Aku terkejut sungguh aku terkejut. Aku melihat Dany dengan wanita Indonesia yang sangat cantik dan tinggi . Wanita itu terus menggandeng tangan Dany dan tersenyum . Dany juga terlihat bahagia dan merespon setiap canda wanita itu . Aku perlahan mendekatkan langkahku menuju mereka . Aku terus berpositif thinking dan berharap wanita itu hanyalah saudaranya. Sungguh perasaanku tidak enak .
 “Ehm , goede middag Dan !” sapaku .
“Oh hai . “ Dany menyapaku dan begitu juga dengan wanita itu .
“Karen , kenalin ini sahabat gue selama disini Aura ! Aura ini Karen “ Aku berkenalan dengan Karen dia ramah sekali .
“Ehm , Ra lo jagain tunangan gue baik baik kan ?” Tanya Karen bergurau . Tunangan. Benarkah wanita ini tunangan Dany ? Tubuhku melemas, tiba tiba saja aku hampir terjatuh . Air mata juga hampir jatuh . Tapi aku berusaha menahanya , menahan rasa sakit ini .
“hahaha , kamu bisa aja sayang . Iya Ra , dia tunangan gue kita udah pacaran hampir 3 tahun . Makanya gue pengen banget ngenalin dia ke Elo , Soalnya elo itu sahabat yang asik banget . “ Sahabat. Ternyata Dany selama ini hanya menganggapku sebagai seorang sahabat tidak lebih . Perlakuanya yang terkesan ‘lebih’ ternyata hanyalah perlakuan yang sangat baik terhadap seorang teman . Mungkin aku terlalu melankolis , sehingga mudah tersentuh dengan perlakuanya . Mengira bahwa dia menyukainku , tapi ternyata hanya menganggapku seorang sahabat . Sungguh aku kecewa, merasa malu dan kesal terhadap diriku sendiri .Aku juga merasa sangat sedih ,Dany orang yang aku cintai ternyata sudah memiliki seseorang yang benar benar ia cintai .”Ehm Ra ko ngelamun sih ?”
“Ehm ,sorry Dany gue speechless . Gue ikut seneng banget ternyata lo udah punya tunangan yang cantik banget “
“Ah , Aura juga cantik kok . ngomong ngomong di Amsterdam ada yang suka sama dia ga ? kalo ada aku hajar  sekarang juga ?” tanya Karen bergurau lagi , Dany tertawa aku juga ikut pura pura tertawa .
“Engga , Dany mah ga laku ! Eh kalian mungkin mau berdua . Gue ada janji sama Caty Dan . “
“oh oke , nanti kita main lagi ya . Tapi jangan ajak Karen “ Dany mengacak ngacak rambut Karen. Aku hanya bisa menahanya , menahan air mata. “Iiii jahat banget deh . !” Karen mencubit Dany , Dany tertawa puas melihat Karen cemberut . Sungguh menyenangkan, bukan sungguh menyakitkan .
“Hahaha , kalian tuh ya . udah ya gue pergi dulu “ Aku pamit dan pergi . Setelah jauh , aku tidak lagi bisa menahan rasa sakit ini , sudah tidak bisa menahan air mata ini untuk jatuh .
                Dany telah bersama wanita yang dia cintai . Ternyata perasaan dia juga menyukaiku hanyalah fiktif , hanyalah khayalan ku yang begitu indah untuk menghibur diriku sendiri . Aku berusaha untuk kuat, karena aku yakin aku bisa menyembuhkan rasa sakit ini perlahan . Ini adalah masalah kecil walaupun tidak sepele untuk dirasakan . Ternyata perlakuan ‘baik’ nya hanyalah baik kepada seorang teman . Ternyata perasaan ku sebagai wanita yang terlalu mudah tersentuh benar benar sedang ku alami. Semua itu hanyalah ‘kebaikan’ biasa dan hatiku salah . Mungkin lain kali aku harus bisa membedakan kebaikan laki laki dengan ‘kebaikan’ yang artinya berbeda . Ya, hatiku telah salah Tapi aku merasa bahagia pernah merasakan cinta itu . Mungkin suatu saat aku bisa berhenti mengatakan ini dalam hatiku “Ik Hou Van Jou Dany”

No comments:

Post a Comment